Pernah tidak merasa
digantungin, hubungan tanpa status. Diperlakukan lebih dari seorang teman biasa
tapi juga tidak lebih dari seorang pacar. Bingung kan? Itulah yang dialami
karakter cowok, pemerannya ganteng sekali mirip-mirip Jonathan Rhys Meyers.
Hari-harinya penuh
dengan hal yang biasa, tidak ada yang spesial. Dia sebenarnya punya bakat dalam
bidang arsitektur tapi tidak diteruskan karena pekerjaannya sekarang menuntut
ide-idenya yang fresh untuk dituang dalam lembaran kartu ucapan. Sampai datang
sekretaris bos namanya Summer.
Sejak awal pertemuan
mereka, si cowo sudah merasa jatuh cinta pada summer. Karena summer betul-betul
membuat hatinya hangat seperti namanya.
Mereka pergi ke sebuah tempat di bukit, si cowo membuat arsitektur
bangunan yang dilihatnya dan digambarkan di tangan Summer, Mereka pergi ke
pameran furniture dan merasakan seolah-olah mereka hidup bersama, mereka
tertawa, berjalan bersama, menonton film
bersama dan melakukan segalanya bersama-sama. Summer betul-betul telah merubah
kekosongan hati si cowo dan mengisinya dengan kehangatan.Mereka saling mengenal
dan kemudian si cowo tahu bahwa wanita yang dia sukai ternyata sama sekali
tidak ingin memperjelas hubungan mereka, padahal nyata-nyata terlihat betul
bahwa Summer dan si cowo berpacaran. Yang lebih menyakitkan, ketika jalan
beberapa bulan, tanpa ada permasalahan yang berat, Summer tiba-tiba minta
hubungannya diakhiri.
Siapa yang tidak
kecewa? Hari-hari si cowo berubah
menjadi datar bahkan menyedihkan. Ia
mulai sering melamun, jarang makan, sampai akhirnya Bos-nya memecat dari
pekerjaan karena dirasa dia tidak se-encer dulu. Dia seperti manusia tapi mati,
zombie. Hidup tapi tidak menjalani hidupnya. Dia sungguh-sungguh berjuang untuk
menghilangkan summer di otaknya, sayangnya dia seperti terserang demam atau
summer (boso jowo cak !).
Beberapa tahun
kemudian, mereka dipertemukan di sebuah tempat favorit yang dulu sering
didatangi. Summer berkata bahwa dia sudah menikah. Si cowo jelas2 merasa
terkhianati karena ia merasa bahwa Summer adalah Musim Panasnya, dan tidak
mungkin bagi Summer untuk dapat menjalin hubungan dengan status yang jelas.
Namun summer menjawab bahwa ketika mereka bersama, terkadang summer merasa tidak
yakin untuk serius dengan si cowo meskipun mereka sudah berhubungan lama dan
erat. Tapi setelah melihat seseorang
(yang akhirnya dinikahinya) di sebuah kedai kopi, ia merasa bahwa lelaki inilah
belahan jiwa Summer.Mungkin apabila summer tidak duduk di kedai kopi, tidak
berlama-lama menikmati kopi bahkan tetap memaksakan hubungannya dengan si cowo,
summer tidak akan pernah bertemu belahan jiwanya. Itulah ucapan summer untuk si
cowo. Menyakitkan.
Endingnya tetap
Happy Ending, si cowo melamar kerja sebagai arsitek dan disaat yang sama
seorang perempuan, saingan job pekerjaan arsitek berbincang dengannya. Dan
nama si cewe itu adalah Autumn. Si cowo merasa dejavu dan memutuskan untuk
mengenal lebih dekat dengan si Autumn.
Film ini nggeletek,
rasanya seperti dibawa pada kisah cinta romantis Summer dan Cowo, padahal
endingnya mengatakan mereka tidak akan bersama. Mungkin saja seseorang yang ada
disampingmu sekarang dan kau merasa yakin dia benar-benar Soulmatemu ternyata
akan kandas hubungan cintamu karena masalah sepele atau hal-hal biasa. Atau
seperti di film ini, seseorang yang baru saja kau kenal ternyata akan
mengingatkanmu pada seseorang yang dulu pernah sangat kau cintai dan akhirnya
dia membawa kisah baru dalam hidupmu dan menggugurkan musim panasmu